RESENSI, PANRITAKITTA' - Anna adalah tokoh utama dalam cerita 'Dunia Anna, Sebuah Novel Filsafat Semesta' karya Jostein Gaarder. Sebelum lanjut ke Anna. Ternyata penulisnya ini adalah penulis buku best seller 'Dunia Sophie'. Gaarder juga aktivis peduli lingkungan.
Nah, di cerita Anna ini Gaarder kemungkinan besar mengambil kisah pengalamannya selama aktif di organisasi lingkungan. Pasalnya, dalam buku ini, Anna digambarkan sebagai seorang gadis dengan imajinasi tentang masa depan bumi, khususnya bidang lingkungan hidup seperti menjaga kelestarian flora dan fauna mengalami kepunahan.
Gaarder dalam bukunya ini harus menceritakan dua zaman yang berbeda, tang perasaan dan pengalamannya dituangkan dalam tokoh cerita, Anna.
Anna di generasinya, merusak lingkungan hidup flora dan fauna sehingga keanekaragaman hayati menjadi sirna. Pada masa generasi Nova yang merupakan cucunya, di mimpinya yang dalam gambaran cerita dia berada di tahun 2082.
Sekira lebih dari 80 tahunan usia Anna. Baru lahir cucunya. Itu dalam mimpinya. Namun dalam mimpinya itu hidup sekali seperti kehidupan nyata. Dan itu yang dirasakan Anna.
Anna bermimpi sebelum hari ulang tahunnya yang jatuh pada tanggal 12 Desember 2012, usianya genap 16 tahun. Ia memiliki kemampuan melihat masa depannya selama hampir seabad itu.
Kemampuan ini, membuat orang tuanya cemas karenaia selalu bercerita tentang lingkungan. Nah, dibawalah ia ke Benjamin seorang psikiater untuk berkonsultasi tentang apa yang dialami Anna.
Namun saat bertemu dengan Benjamin. Ia malah akrab dan mengetahui apa yang dirasakan Anna selama ini. Yang ternyata sama juga yang di alami anaknya, Ester.
Usai memeriksa Anna, Benjamin memberi tahu ke ibu dan pacarnya bahwa Anna sehat saja, tak ada kelainan. Anna kemudian berdiskusi panjang dengan Jones—pacarnya. Ia bercerita tentang apa yang barusan didiskusikannya dengan Benjamin.
Benjamin memberi usulan agar Anna membuat organisasi yang menjaga lingkungan.
"Maukah kamu membantuku, sayang" kata Anna.
"Apa sih yang tak bisa untuk kekasihku" jawab Jones menatap mata Anna. Hal itu membuat Anna semakin dalam cintanya.
Sementara di lain waktu, Nova kembali meratapi kerusakan lam atas perbuatan generasi neneknya, Anna.
***
Serunya lagi, Gaarder mampu membuat dua setting cerita di dua waktu yang berbeda. Di kehidupan nyata, Anna hadir dengan kehidupan mimpinya yang diperankan oleh Nova. Bagusnya, kekuatan ceritanya sama menariknya. Dan terintegrasi dengan baik akan kehidupan sekarang ini.
Inti dari cerita ini, adalah Anna yang bermimpi tentang kerusakan lingkungan di masa depan. Anna lalu ditantang untuk memperbaiki lingkungan sekarang agar itu mimpinya tak menjadi nyata di kemudian hari.
Kerennya juga, penulis menawarkan banyak ide lewat cerita ini tentang bagaimana cara untuk memperbaiki bumi yang kian hari emisi karbondioksida menumpuk hingga atmosfer tak kuat menampung.
Sehingga pemanasan global terjadi. Musim tak menentu dan benua Atlantik meleleh. Itu-itu hipotesis Gaarder dalam novel ini. Bahwa kedepan jika kita tidak menata baik lingkungan hidup kita. Bumi ini secara otomatis akan rusak karena ulah manusia itu sendiri.
***
Judul: Dunia Anna, Sebuah Novel Filsafat Semesta | Penulis: Jostein Gaarder| Penerbit : Mizan | ISBN: 978-979-433-842-1
Ahmad Abdul Basyir, Pegiat Komunitas Novel Takalar
Posting Komentar