Di Sudut Dingin yang Tak Bisa Kutahan


Gigil kusebar, serapuh napas kuhempas
kutemukan udara di tubuhku
sesak di dadaku
sebu, sumpek mendekap

kini lebih dingin
bukan karena angin
tapi penuh ingin

di sudut udara yang tak bisa kutahan
puluhan mata menyapa
aku ingin membagi rasa

telah gugur senja
lewatkan juga malam
lekat kau kenangan

bisakah sedikit kutahan
sampai mentari datang
yang telah jauh,
kutelah jatuh.


@Malino, 31 Juli 2016

Tulisan ini pernah dimuat di sini

Rustam Bostan. Kepala Sekolah Kelas Literasi Komunitas Pena Hijau dan Pegiat Komunitas Sayang Novel Takalar.

Posting Komentar

Komentar Anda (0)

Lebih baru Lebih lama